~

~
by: Novi Ambarsari (vivovin)
menulis adalah secangkir teh hangat. silakan diminum selagi hangat. maka dengan ini, selamatlah membaca selagi ampasnya mengendap~

Wednesday, December 3, 2014

Sajak : Maaf terlalu Banyak Maaf


Maaf
Aku tidak bisa membuat mu tertawa
Seperti begitu mudahnya teman-temanmu melakukannya
Entah kapan terakhir kali aku mendengar
Beberapa detik kamu tertawa lepas
Saat itu seperti terang hari tanpa terik
Yang pasti,
Aku benar-benar bahagia

Maaf
Aku tidak mahir membuatmu nyaman
Lalu mencariku bahkan disaat kamu tidak butuh.
Sekalinya kamu meminta bantuanku,
Pasti sebisa mungkin kulakukan dengan sempurna
Entah kapan terakhir kali kau memintanya
“bangunkan aku sebelum matahari terbit”
Yang ku ingat, saat itu
Aku benar-benar bahagia

Maaf,
Aku bahkan memiliki hati yang terlalu kekanakkan untuk logikamu yang mendewasa
Terlalu mencari disaat kesibukanmu terlihat begitu menjengkelkan
Selalu ada keributan kecil yang tidak dapat kupendam
Dan tiba-tiba semuanya selalu mengganggumu
“bisa tidak kau diam sebentar?”
Begitukah yang ingin kamu katakan?
Aku sibuk menebak-nebak, bertanya,
Menjelajahi kemungkinan untuk pertanyaan-pertanyaan tidak penting

Maaf
Aku kurang pandai menemukan hal menarik
Lalu berharap bisa kuceritakan padamu dan kamu pun tersenyum
Karena setiap kali aku mencobanya,
Aku yang selalu tersenyum
Dan setelah itu pasti ada desir yang mengalir :

Kebahagiaan.


0 responses:

Post a Comment

Copyright © 2014 The Words World