I am HEY-HO Years Old !
Aku 20 tahun !
Sebuah kenyataan hebat yang super duper luar biasa, buat
saya. Sudah sejauh ini melangkah dengan kaki seorang Novi. Berapa banyak moment
yang ngga sempat terabadikan dengan baik di sini, di otak yang sudah exist selama
20 tahun sebagai bagian sehari-hari dalam hidup.
Mencapai 20 seperti berada di puncak lebih tinggi, hei I’m
twenty!
Dan super beautifulnya hari ini, 11-11-2014, adalah my
lovely daddy was the first in the midnight in my first “second” of my twenty
who said happy birthday to me!
Dari moment-moment seharian ini aku belajar
kalau ucapan semacam selamat itu penting se-penting-pentingnya kepentingan
orang paling penting di jagat raya. Kamu bakal tahu se peduli apa seseorang
sama kamu, se-care apa dia, se-priceless apa kita di mata dia. Meskipun ini
ngga bisa dijadikan patokan sih.
Dulu aku sempet punya pikiran, ucapan selamat
itu ngga harus. Forget about who’s the first, nunjukin kepedulian dengan cara
lain kan bisa selain ngucapin. Yah, at least tetep ngucapin sih tapi aku ngga
terlalu peduli siapa yang pertama, atau yang terakhir. Dan menurutku, kita
berulang tahun setiap hari, melewati hari (senin, selasa, dkk) sama tiap
minggu, tapi Cuma sebatas itu. sebegitu flatnya arti hari kelahiran buatku.
Tapi setelah beberapa kali ngelewatin tanggal 11 November,
aku nangkep sesuatu yang aneh tentang pikiran ngga jelas itu. Say, at least, “Happy
birthday” is (not really) a must, but needed to say. Beda ya.. memang sih,
yang ngucapin belum tentu care betul sama kita.
Begitu banyak orang di facebook
yang bakal dengan sukarela ngucapin ke kamu tanpa peduli kenal apa engga, yes
that’s the fact. Tapi feel-nya beda waktu yang ngucapin adalah keluarga, orang
terdekat kita, teman lama, temen yang baru kenal, dosen misal, atau mantan *eh.
Feel-nya bakal dapet banget kalau mereka ngucapinnya pake rela nunggu jam
00.00 meskipun harus pasang alarm bahkan
sampe begadang sekalipun atau harus lari-larian beli pulsa karena takut dikejer
hantu berkaki satu malem-malem.
Itu sebuah usaha yang harus dihargai dan ngga
semua orang mau atau sempet melakukan itu. intinya, ucapan meskipun Cuma sekedar
selamat ulang tahun itu adalah perlu. Ini diluar faktor dan hal-hal lain
menurut prinsip dan aturan yang berlaku di beberapa golongan masyarakat, lho
ya.
Balik ke 20.
Jadi inget cerita ibu paling strong sedunia,
ibu saya. Ngelairin seorang anak bernama Novi aja harus pakai berkali-kali
di-PHP-in sama anaknya sendiri yang mau dilahirin.
Kalo ngga salah dulu sewaktu
masih dalam kandungan, si Novi nih ceritanya ngasih kode berkali-kali tapi ya
itu…Cuma kode. Kayaknya jago banget ya kasih kode. PHP? Eits, tunggu dulu,
seseorang ngga bakal ngerasa diberi harapan palsu kalau dia ngga ngarep *ngeles
abis*.
Akhirnya ibu harus nginep di rumah bidan kece selama beberapa jam.
Dan yak,
hari jumat waktu subuh setempat, saya a.k.a Novi a.k.a Pipon a.k.a calon
Bidadari surga lahir ke bumi dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang rumah sang Bidan.
Singkat cerita pas udah umur beberapa tahun, dari cerita
ibu, aku jadi tahu dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Bijak karena Ia
menciptakan seorang Novi yang strong kayak ibunya.
Jadi ceritanya gini, si Novi
ini pernah kecelakaan yang nyebabin dia harus dioperasi. You know? Jaman kecil
saya dulu jarang yang namanya infus (eh kok infus? Apasih namanya yang bikin
pasien tidur sementara saat di operasi? Mikir keras), menurut cerita Ibu sih
waktu itu Novi ngga pake suntik-suntikan obat penenang (salah, bukan obat
penenang… *masih mikir).
Dan yang amazing-nya adalah Novi kecil ngga nangis
sama sekali waktu dijahit sama pak dokter. Inilah bukti bahwa saya NORMAL. Gehehehe. Haha, ngga tau
penyebabnya apa. Mungkin ada syaraf yang…… em positif thinking aja deh, mungkin
dokternya ngasih obat penenang lewat…… halah apasih -___-“ ngelantur.
Dan berlanjut ke kehidupan saya, Novi, yang nyampe ke angka
20. Selama itu, banyak banget ke-bejoan yang hadir mengisi ruang hidup ini. Yang
paling disyukuri adalah keberuntungan yang ini nih, lahir dan diberi kesempatan
memeluk Islam.
Kenapa disebut keberuntungan?
Hey, what’s the different between luckiness
and those gifts from God?
Once again,
masih ngga nyangka hari ini tepat ‘dua kali satu
dasawarsa’.
Hari ini semacam layar tancep film dokumenter sejarah kehidupan,
diputar, diingat kembali. Hari ini juga seperti hari-hari penyusunan strategi
perang oleh para petinggi-petinggi kemiliteran. Merancang bagaimana baiknya,
apa, kapan, siapa, mengapa, dimana, apa saja…
angka duapuluh seperti amanah,
tanggung jawab. Bahwa angka “2” yang mengawalinya adalah sebuah ‘lampu kuning
menyala di atas kepala’, pikiran ini mengalir begitu saja tentang apa yang
harus dilakukan.
Tentu, bersyukur lebih banyak, tersenyum lebih lebar, membantu
lebih tulus, bersabar lebih lapang, dan segala yang disebut kebaikan.
Ohya,
kalau yang ke-19 kemarin ada kejutan beruntut,
hari
ini pun Alhamdulillah masih didekatkan sama orang-orang yang peduli dan baik.
Makasih
ayah yang bela-belain nunggu jam 00.00 meskipun kata ayah telat satu detik (oh
daddy, it didn’t matter for me), lelaki yang tidak malu mengungkapkan rindu
pada anak perempuannya.
Makasih ibu, perempuan kuat yang selalu mendoakan
anaknya bahkan tanpa aku meminta.
Makasih buat dua peri, Arum-Dicky, yang
meskipun berantemnya ngga kenal waktu tapi sekalinya pisah pada nyari satu sama
lain. kalian yang perhatian sama kak rose-mu ini, hei you upin ipin! Haha
Thanks temen-temen
gokil, yang serunya gila banget bikin taubat tiap hari hahahaha!
Rasanya pengen nyebutin kalian satu-satu !
Thanks for best awesome super nightfury human ever (terserah
urutannya gimana), for being there as everything. Friend, partner, enemy,
teacher, om-om ga jelas, atasan yang suka ngasih PR, many more. thx SDTA!
Genk! Thanks ya Nisa Tiwi Fulan farah dan satu lagi Kambing Jantan hahaha, surprise kado dan krim gula yang mendarat dengan
sangat mulus tapi anarkis di muka, idung, baju, mata, dan seluruh harga diri
gue. Haha! You did it, guys!
Warga 313 A: mbak Itis, tea, mbak elok, Lita, semuanyah. Map
yah, nongol duluan pas kalian mau kasih kejutan. Tapi beneran terkejut mamen. Kalian
berhasil !
part sekian. masuk kamar tiba-tiba nongol empat makhluk bernama kalian. sesuatu!!! |
bungkus kadonya asik banget dah! colek farah :p |
sempet foto2 ya dikamar bidadari... |
Hey kalian para klorin!
Farah makasih fotonya, kejutannya,
pelukannya, cintanya eakkk.
Imam.. makasih video kece badainya, backsoundnya
suka banget, kamu luar biasaa.
Naufal makasih jiwitannya, makin tinggi aja lo. Oiya
thanks kegilaan kamu selama ini, bikin hepii!
Bogi, thanks bro! yang masih
doyan dengerin pidato saya haha, sorry aniaya-nya yah, sengaja.
Deby, adi,
dhana, yang rasanya “kalo gak ada lo gak rame!”
Mbak iin ridho, makasih ya… beruntung banget kenal kalian yang
paling kakak-able banget *apasih nov..* :)
Umi.. partner teater dari sekolah seberang. Hey, do you
remember the feeling when those lamps gleam your mimic? Hehe, makasih kue
lucunyaa. Sayang banget mau dimakan.
Dan….. semua yang udah ngucapin, yang belum sempet ngucapin
tapi inget, yang pernah inget tapi sekarang lupa ngucapin, haha thank you mamen! :)
Well, yang terpenting, Alhamdulillah. Untuk semua yang tak dapat
dihitung jumlahnya. Dariku, seorang hamba yang masih terus berbenah,
terimakasih Allah. Terimakasih Tuhan Yang Maha Perhatian :) *smiling *tariknapaspanjang
NB: tidak untuk disimpan
ReplyDeleteunyu soalnya :3
Delete