~

~
by: Novi Ambarsari (vivovin)
menulis adalah secangkir teh hangat. silakan diminum selagi hangat. maka dengan ini, selamatlah membaca selagi ampasnya mengendap~

Sunday, September 22, 2013

Ketidakberuntungan adalah Keberuntungan


"there's no bad luck is unlucky. Because every bad luck is lucky."

ada hal yang bikin saya terus-terusan penasaran. yaitu sebuah makian terhadap kata "SIAL" atau "APES". dua kata sifat yang nerangin keadaan seseorang dimana dia sedang dalam keadaan buruk. dimana dia dalam keadaan yang tidak diinginkan atau diharapkan. dimana dia dalam keadaan tidak lebih baik dari orang lain. hey! "SIAL" dan "APES" itu semua cuma hal relatif. kenapa disebut relatif? karena keduanya bisa dinilai karena ada pembanding. 

>> 

Si A ada dalam keadaan buruk. Ia bisa berkata bahwa ia sial karena keadaan yang ia alami ia bandingkan denga keadaan orang lain yang lebih baik darinya. it's called relative.

>>

Kalau seandainya si A dalam keadaan buruk dan benar-benar tidak ia inginkan, lalu keadaan tersebut bandingkan dengan keadaan orang lain yang jauh lebih buruk alias ngga enak, itu juga disebut relatif. karena relatif selalu membutuhkan pembanding. 

dan,

yang jadi permasalahannya,
kita cenderung yang mana? kita lebih sering menjadi tipe yang mana?

saya percaya bahwa sebuah ketidakberuntungan adalan keberuntungan. karena tidak ada ketidakberuntungan yang tidak beruntung. 


atau dengan kata lain, (ini pendapat saya) semua ke-apes-an adalah suatu ke-hoki-an.


cuma... Kadang kitanya aja yang sering berlebihan menilai suatu keadaan. Semua ketidakberuntungan langsung disimpulin sebagai suatu ke-apes-an. That's us. 



“Remember that sometimes not getting what you want is a wonderful stroke of luck.” ― Dalai Lama XIV


ada sebuah cerita nyata, nih. mungkin bisa memperjelas quote diatas maksudnya bagaimana.

tubuhnya tiba-tiba mematung didepan papan pengumuman. semua orang di sekelilingnya memekik euforia kebahagiaan. suatu kesenjangan perasaan antara ia, sebut saja si Eneng, dengan teman-teman yang lain. cahaya matanya memudar seketika. jantungnya berdentum tak normal. kenapa? apa yang sebenarnya terjadi? apakah papan pengumuman itu memajang foto close-up-nya dengan angle miring dari atas dengan poni menutupi sebagian mata? bukan. bukan itu! kenyataanya lebih parah dari gosip selebritis kawin cerai manapun!

Danumnya hancur!!

Eneng berjalan mundur tak peduli apapun. ia berbalik badan dan rasanya dunia yang kini ia tatap seakan berubah menjadi neraka. sedikit alay? tidak, karena perasaan siapapun jika dalam kondisi seperti ini akan memunculkan pikiran-pikiran negatif sekaligus imajinasi yang sedikit anarkis.

Dalam pikirannya bergumul prasangka dan penilaian terhadap dirinya sendiri dan masa depan. "Bagaimana bisa," pikirnya, "aku lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri jika danumku sekian?!"

Hari-hari ia jalani dengan segala penilaian yang berdasar logika dan kenyataan tersebut. Ia memvonis bahwa dirinya telah gagal. Ya, gagal!

Tapi suatu hari yang sedikit merekahkan cahaya, ia tergerak untuk mengakhiri kebodohan itu. Suatu cahaya seperti menerangi kegelapan hatinya yang dibutakan papan pengumuman danum. Singkat cerita, berkat kemauannya untuk bergerak dari stagnan keterpurukan dan mencoba untuk mensyukuri danumnya yang tak sesuai keinginan, akhirnya ia mendapati mimpinya jadi kenyataan. 

ia, Eneng, 
lolos seleksi masuk peguruan tinggi dengan prestasinya! 

selesai.

apa yang bisa kita dapat dari cerita itu? 
Ya, ternyata apa yang sangat kita inginkan terkadang pada akhirnya tidak benar-benar kita butuhkan. 
Si Eneng yang awalnya menyialkan keadaan pada dirinya, ia terus dihantui penilaian bahwa ia telah gagal. Seolah-olah keadaannya (yang ia sebut sial) itu, memengaruhi segala aspek kehidupannya. 

Dan ketika ia mulai sadar bahwa berdiam diri dalam keterpurukan adalah suatu kebodohan, ia mulai mencoba menerima hasil pencapaian danumnya itu. Lalu bersyukur. Ternyata apa yang ia dapatkan? Suatu keajaiban? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Karena memang begitulah, tidak ada ketidakberuntungan yang tidak beruntung. 

Sekian tulisan panjang ini,
Yah, semoga kita terus sadar dan menyadarkan orang lain.
Bahwa,
Apapun keadaan yang diberi Tuhan kepada kita, adalah hal yang harus disyukuri. Karena setiap detiknya adalah suatu keberuntungan untuk kita :)

wassalam.... :)

1 comment:

  1. keberuntungan dan kerugian bisnis itu tergantung dari cara kerja dan pengelolaan trader nya sendiri dan untuk bisa menghasilkan keuntungan yang besar berarti trader harus banyak belajar di aku demo dan kontes demo dengan baik di broker di broker gainscopefx

    ReplyDelete

Copyright © 2014 The Words World