Hidup, Roda, dan Gaya
Kegagalan-kesuksesan. Satu paket yang ngga bisa dipisahkan dari
yang namanya hidup. Kalau mau sukses ya harus mau gagal juga. Kalau mendapat kegagalan
ya itulah yang nanti akan mengantarkan kita kelembah kesuksesan :)
Bisa dianalogikan seperti roda yang berputar (analogi yang
paling tepatmemang ini,sih). Iya, roda bisa berputar. Memang. Bagian atas roda kita
sebut sebagai “kesuksesan”. Nah, kalau bagian
bawah mari kita panggil sebagai “kegagalan”.
Setuju, ya?
OK, saya ulangi lagi, roda memang bisa berputar. Sudah kodratnya,
kok, roda berputar bukan melata.Tapi roda ngga akan berputar tanpa diberi gaya
(force). Ngga percaya??
Mari bayangkan sebuah roda. Roda mobil misalnya. Bayangkan seolah-olah
kita benar-benar melihat roda tersebut. Lihat rodanya! Bergerakkah roda jika mesin
tidak dijalankan? Tentu saja enggak. Roda tetap stay di tempat.
Mesin itulah yang memberikan gaya pada roda. Terbukti kan? Tanpa
gaya roda tidak akan berputar atau bergerak. Masih ngga percaya lagi? Saya kasih
contoh lagi :D
Kalau bola yang keadaannya diam dibiarkan diam, ya bola ngga akan bergerak (berputar) |
Pernah main neker atau kelereng? Cara kerja kelereng hampir
sama dengan roda ; berputar dan menggelinding. Coba dorong kelereng dengan telunjuk. Apa yang
terjadi? Tanpa saya menjawab pasti sudah tahu jawabannya. Kelereng ngga mungkin
meledak :D. Dorongan dari telunjuk itulah yang disebut force alias gaya.
Kembali ke “kegagalan-kesuksesan”. Kesuksesan masih berada di
atas dan kegagalan berada di bawah.
Sedikit bercerita, nih, tentang kegagalan-kesuksesan. Saya pernah
gagal dan ingin keluar dari kegagalan dan efek-efeknya (re: galau, risau,
kacau,…). Tetapi yang terjadi malah saya tetap stay di tempat. Ngga bisa keluar dan berubah. Lha kenapa? Kok bisa begitu?
Setelah meng-ubek-ubek
hidup dan mencari tahu, ternyata masalahnya ada pada “FORCE”. Memang keinginan untuk mengubah posisi saya yang ada di ‘bawah’
menjajdi di ‘atas’ itu ada dan sangat besar. Saya inginmemutar ‘roda’ kehidupan
saya saat itu namun keinginan besar saya ngga sebanding dengan “force” yang saya kerahkan.Terlalu kecil dan
kurang kuat.
Dari pengalamanitu saya (Alhamdulillah) belajar :
“Roda kehidupan memang bisa berputar. Tapi tentu butuh gaya yang kuat untuk memutarnya. Gaya itu berasal dari saya sendiri.”
Begitulah :)
“Baginya (setiap manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara bergiliran di depan dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain dia..” (QS : ar-Ra'd 13:11)
0 responses:
Post a Comment