~

~
by: Novi Ambarsari (vivovin)
menulis adalah secangkir teh hangat. silakan diminum selagi hangat. maka dengan ini, selamatlah membaca selagi ampasnya mengendap~

Sunday, March 17, 2013

Semakin Dibicarakan, Semakin Cinta



Saya pernah membaca kalimat, semacam pepatah atau kata mutiara disalah satu jejaring sosial yang intinya seperti ini, 


“semakin sering kita membicarakan seorang yang kita sayangi, maka akan semakin bertambah pula rasa sayang kita terhadap seseorang tersebut.”.

Entah bagaimana tiba-tiba kalimat tersebut muncul dari ingatan dan membuat saya diam sejenak. Kemudian teringat kisah teman-teman yang juga pernah saya alami. Kisah nyata tentang seseorang yang sedang jatuh cinta kepada lawan jenisnya, tentang jiwa yang gundah ketika tidak menyebut nama atau bertemu sosok itu meski hanya sehari, tentang lamunan dan senyum yang tiba-tiba melambung tanpa sengaja ketika mengingatnya, tentang perasaan yang membuat jantung berdegup kencang ketika bertemu dengannya. Pernahkah teman-teman mengalaminya?


Saat itu hari senin, hari pertama dalam satu minggu yang merupakan hari ke Sembilan bulan Ramadhan. Ya, tepatnya setelah shalat shubuh, kalimat itu teringat seketika. Yang saya pikirkan adalah, jika saya bisa mengungkapkan perasaan kapada manusia seharusnya pengungkapan itu jauh lebih mudah dan besar tentang kecintaan saya terhadap sang Mahapencipta

Jika saya bisa dengan mudah menceritakan kisah-kisah saya dengannya, cerita-cerita bagaimana sosoknya, tentu seharusnya akan lebih mudah lagi bagi saya untuk menceritakan kasih sayang-Nya kepada manusia. Karena cinta-Nya yang abadi dan sudah dengan jelas tersirat pada apa-apa yang kita temui di Dunia ini. Kenikmatan, keajaiban, pertolongan, dan kedamaian yang Allah swt. berikan kepada hamba-Nya. Dan jika getaran dalam dada mengganggu konsentrasi saya saat bertemu dengannya, maka seharusnya bercakap-cakap dengan-Nya, menyebut dan mendengar nama-Nya, bisa menggetarkan jiwa saya bahkan dengan hebat sehingga dimanapun kaki melangkah akan tercipta senyum yang tersirat nama-Nya.


Kalimat pepatah itu semakin membuat saya berpikir bahkan saat mengubah bahasa listrik diotak saya menjadi tulisan-tulisan ini.

Jika saya boleh mengubah kalimat pepatah yang hanya saya rangkum menjadi sebuah inti kalimat diatas, maka saya akan merubah beberapa kata menjadi seperti ini,

“semakin sering kita membicarakan Allah swt.  yang kita cintai, maka akan semakin bertambah pula rasa cinta kita terhadap-Nya, Tuhan Yang Mahaesa.”

 Setuju???


0 responses:

Post a Comment

Copyright © 2014 The Words World