Jatuh Cinta
Mungkin kesalahanku adalah, aku jatuh cinta.
Entah prosesnya bagaimana. Jatuh, lalu mencinta. Atau mencinta lalu jatuh. Tapi pada saat itu yang aku rasakan hanya kebahagiaan. Oleh karena itu, aku tidak merasakan sakit bahkan aku tidak mengenal sakit. Bisa jadi aku juga lupa bagaimana rasanya sakit. Hingga saat itu
akhirnya datang juga. Aku berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama. Berkali-kali pula sakit dan parahnya aku tidak menyadari bahwa sakit itu
menumpuk dan bertambah.
Apakah kesalahanku adalah karena aku jatuh cinta?
Aku membiarkan bunga-bunga bermekaran dan dipetik oleh
seseorang. Tapi saat itu aku masih terlalu hijau, seperti buah yang rasanya
manis pun masih belum.
Pemahamanku dangkal sekali tentang rasa sakit. Anak-anak
seperti aku waktu itu merasa telah dewasa, merasa telah siap, tampil berani
bahkan untuk soal perasaan :
cinta-mencintai. Tak kupikir panjang, perasaan memang seharusnya disampaikan,
paling tidak. Bersyukur kalau bisa terbalas.
Ah, aku masih terlalu hijau saat
itu. Terlalu mudah sekali membiarkan bunga bermekaran dan dipetik seseorang. Tapi perasaan itu terlanjur tumbuh. Dan bahagia saat bertemu dengan seseorang
membuat mekarnya perasaan suka tak bisa dielak.
Apa jatuh cinta itu salah?
Ketika aku mulai paham bahwa perasaan ingin memiliki kadang
hanya tipuan. Beberapa hanya kemauan sesaat. Tapi dulu, tak terbilang jumlahnya
malam-malam aku tergugu oleh rindu dan perasaan ingin memiliki yang semakin
kuat. Benar-benar menyiksa saat itu.
Mengapa perasaan unik ini, yang seharusnya
indah, malah terasa mencekik dan menyakitkan? Dan anak perempuan sepertiku dulu
hanya bisa diam dan memilih diam. Gengsi, kalau kata teman-teman. anak perempuan
kok mengungkapkan rasa suka duluan? Begitulah, hari-hari diserang rindu,
cemburu, dan perasaan-perasaan sejenis lainnya menyerang bersamaan.
perlahan-lahan aku tumbuh. belajar. mengenal dan memahami
tentang jatuh cinta dan rasa sakit. tentang bunga-bunga mekar yang terlanjur
dipetik oleh seseorang. bahwa apapun itu yang terasa menyakitan atau hal-hal
yang seharusnya indah tapi malah tidak, akan membuat kita lebih kuat. maka
benar sekali nasihat ini, rasa sakit akan mendewasakan seseorang. rasa sakit
yang didapat, diterima dengan lapang dada, disembuhkan dengan memaafkan, dan
dirawat dengan penuh keikhlasan akan menjadikan kita sebagai sosok yang dewasa
dan tegar.
dan sekarang, aku yang semoga lebih dewasa dari masa-masa
itu dan mungkin tidak lebih dewasa dari masa yang akan datang, telah menemukan
jawaban atas pertanyaanku sendiri. jatuh cinta itu tidak salah. ketika selama
prosesnya kita belajar dan setelahnya kita mampu berdiri lebih tegar. karena
sejatinya, rasa sakit itu mendewasakan dan cinta itu menguatkan..
0 responses:
Post a Comment