~

~
by: Novi Ambarsari (vivovin)
menulis adalah secangkir teh hangat. silakan diminum selagi hangat. maka dengan ini, selamatlah membaca selagi ampasnya mengendap~

Friday, August 1, 2014

kisah : oksigen tidak ramah lingkungan

Disebuah planet yang jauh dari hiruk pikuk bumi, ada sebuah hutan yang lebat ditumbuhi banyak pohon dan tumbuhan. Tiap hari mereka fotosintesis untuk menghasilkan makanan. 

Suatu hari, sebuah keluarga ningrat pohon apel sedang bercengkerama.

"Ayoo serap sinar matahari sebanyak-banyaknya. Hei kau, bentangkan daun-daunmu itu! Jangan sampai ada yang tersingkap!" Perintah ayah pohon apel. 

Semua anak-anaknya patuh. Maka terjadilah fotosintesis itu dengan sempurna. 

Tapi tiba-tiba anaknya yang paling tua bersuara.

"Ayah, tapi persediaan karbon dioksida kita menipis. Bagaimana ini?" Katanya setengah berteriak.

"Benarkah? Wah gawat! Kita tidak mungkin mengimpor karbondioksida dari planet tetangga!" Jawab sang ayah apel. 

"Kita harus ingat kata pepatah, rumput tetangga terlihat lebih hijau! Padahal belum tentu kualitasnya bagus," Sang ibu apel turut berpendapat.

"Ibu, sebenarnya kita akan mengimpor karbondioksida atau rumput sih?" Anak pohon apel yang paling muda menggerutu sambil menggaruk-garuk akarnya yang gatal.

"Ah sudah sudah! Pasti sesuatu telah terjadi. Mengapa karbondioksida kita menipis." Kata sang ayah pohon apel. Ranting-rantingnya berkerut tanda sedang berpikir. 

Penyelidikan pun dimulai. Ayah pohon apel mengerahkan seluruh elemen rerumputan dan semak belukar untuk mencari tahu. Kalangan rumput piawai dalam urusan negara seperti ini.

"Lapor paduka pohon apel! Saya beserta team gabungan Ilalang untuk Negeri berhasil menemukan penyebab mengapa hutan kita kekurangan karbon dioksida!" Kata komandan pasukan rumput.

Ia menjelaskan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Ternyata penyebabnya adalah karena kerajaan hewan kesulitan mendapatkan oksigen.

"Benar begitu?" Tanya paduka pohon apel.

"Benar paduka. Hal itu disebabkan karena kita para tumbuhan tidak lagi menghasilkan oksigen yang ramah lingkungan," kata sang komandan sambil menahan air matanya. 

Sang ayah pohon apel yang juga raja bagi kerajaan tumbuhan lalu bersedih. Ia sangat kecewa dengan dirinya dan kerajaannya. Selama ini mereka para tumbuhan hanya terfokus pada fotosintesis untuk menghasilkan makanan bagi kalangannya sendiri. 

Tapi mereka lupa untuk berusaha memberikan oksigen yang aman dan pastinya ramah lingkungan bagi kalangan hewan. Para rakyat hewan akhirnya kesulitan memanfaatkan oksigen-oksigen itu. Karena tipe format oksigen-oksigen yg ada bukan lagi berwujud gas! Tapi berwujud padat. Ya, oksigen padat. Entah bagaimana hal itu bisa terjadi.

*************

Yap! Maksudnya apa nih ceritanya? Hikmahnya apa nih? 

Oke. Well.. langsung aja :)

Kadang kita terlalu fokus untuk mendapatkan ilmu, untuk jadi yg paling pintar dan terdepan, fokus gimana caranya supaya kita pinter. Saya juga kamu mungkin pernah seperti ini. 

Hingga kita lupa gimana caranya ilmu dan capaian-capaian itu berguna bagi orang lain. Buat para calon maupun yg sudah jadi pendidik, mungkin kita sempet kepikiran kalau ilmu yg didapet nantinya akan diajarkan kpd murid-murid. Tapi justru poin ini yg kita lupakan : gimana caranya agar ilmu ini bisa dipahami dengan mudah.

Sekian dongengnya. See you at the next tale !!! :D


0 responses:

Post a Comment

Copyright © 2014 The Words World