~

~
by: Novi Ambarsari (vivovin)
menulis adalah secangkir teh hangat. silakan diminum selagi hangat. maka dengan ini, selamatlah membaca selagi ampasnya mengendap~

Saturday, August 24, 2013

Sajak Kepada Yang Kupijak


saat puisi dijadikan sebagai "surat cinta", adakah ia tak sekedar dibaca? mungkin iya, mungkin tidak. tapi dari gelap yang paling nyeri, seseorang melantunkan bahasa paling misteri, puisi..
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jika dapat kuutarakan agar cinta menjadi sempurna,

Aku ingin tertidur di tubuhmu,


Mendengar rumput-rumput yang hanya bisa mengetuk-ngetuk ubin yang dingin


Aku ingin memeluk lengan kokoh di simpang kebebasan penjual koranyang kulitnya legam sesekali ia pukul kulitmu bagai gendang


karena setiap bisingnya ia selalu bercerita tentang sakitnya tubuhmu dikoyak untuk mengeluarkan bijih-bijih logam menjadi lengan.



Jika boleh kujadikan cinta menjelma


Kutanggalkan laku kugulung kata sehingga


Cinta dengan bebas memainkan peran asalnya


Dan lipatan berlemak senyum moncong-moncong karbon lalu lalang dalam paru-parumu


Jadi bunga-bunga di simpang lampu yang dibagikan Cuma-Cuma


Hingga kaca-kaca diputar dibuka



Aku ingin


Cinta tak lagi sekedar cinta sebatas menghapus luka


atau cinta pada ukiran bendera-bendera slogan


cinta bagaimana yang kau mau bukan merajakanmu


cinta mana yang kau tunggu kau rindu?


0 responses:

Post a Comment

Copyright © 2014 The Words World